Sebentar lagi, film Posesif akan tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Bertema kehidupan percintaan anak SMA, Posesif menyuguhkan cerita yang realitis tentang cara remaja zaman sekarang dalam memaknai cinta, di mana cinta berarti memiliki seutuhnya dan selamanya. Pemeran karakter utama Lala yaitu Putri Marino juga sempat berbagi cerita kepada Popbela tentang makna posesif dan pengalaman pribadinya. Seperti apa cerita lengkapnya? Yuk, simak penuturan Putri.
1. Tentang film Posesif, gimana caranya membangun chemistry dengan Adipati Dolken?
Instagram @putrimarino“Seperti orang lagi PDKT atau pacaran. Kita berdua mengalami hal itu. Kita sayang sama proyek ini, maka harus total. Kalau sayang, jangan setengah-setengah. Sayang sekalian. Jadi kita ya jalan bareng, nonton dan kita melakukan itu secara intens setiap hari demi bisa masuk ke zona sayang itu. Kita membangun chemistry-nya pakai metode jujur dan percaya satu sama lain.”
2. Waktu membangun chemistry itu apakah sudah ada pasangan atau single?
Instagram @putrimarino“Kebetulan waktu itu aku single, jadi nggak ada yang cemburu atau gimana.”
3. Di luar dari film ini, menurut kamu makna posesif itu apa sih?
Instagram @putrimarino“Menurutku kata posesif itu sering disalahartikan, ya. Jadi posesif itu punya kadarnya masing-masing dan setiap orang punya potensi untuk bersikap posesif. Contohnya kita jika diposesifin orang, kita berpikir ‘Oh paling dia cuma sayang atau perhatian aja ke kita’. Tapi kalau itu kita diamkan lama-lama, kadar posesif itu akan semakin naik. Jadi makna posesif itu rasa ketidakpercayaan seseorang terhadap orang yang dia sayang. Rasa insecure, ketakutan yang berlebihan, dan rasa seperti itu harus dihentikan sedini mungkin baik dari pelaku maupun korbannya.”
4. Ada nggak pengalaman pribadi terkait posesif?
Instagram @putrimarino“Ada, dulu pas zaman SMA di Bali. Aku pernah diposesifin sama cowok aku. Nggak lama sih aku pacaran sama dia, biasa cinta monyet, dan aku pun juga nggak tahu itu pacaran apa nggak. Awalnya aku mau pergi sama adik-adik aku dan aku bilang ke dia. Dia bilang oke. Tapi dalam jawaban oke itu ada rasa nggak percaya dari dia. Akhirnya dia chat adik aku dan nanya ‘Bener nggak sih kamu pergi sama kakakmu?’ Aku jadi ngerasa ‘Apaan sih lo nggak percaya sama gue? Gue jujur lho, kenapa nggak percaya?’ Untungnya sejak saat itu aku ngerasa nggak nyaman. Dia udah mulai mendekati orang-orang terdekat aku. Kalo misal nggak percaya, mending datang langsung ke aku, nggak perlu ke orang-orang sekitarku. Menurutku ini posesif yang levelnya udah parah.”
5. Kalau dari kamu sendiri ada nggak saran atau tips buat cewek yang punya pacar posesif?
Instagram @putrimarino“Aku pribadi nggak bisa kasih tips seperti itu. Tapi aku sarankan untuk jujur pada diri sendiri kalau pacarmu itu sebenernya posesif. Banyak orang yang nggak bisa terima fakta kalau pacarnya posesif. Jadi aku minta kalian jujur pada diri sendiri kalau sadar bahwa dia posesif dan nggak bisa dibiarkan. Lama-lama, dia bakal merusak hidup gue, dan gue juga ga mau hidup dia rusak karena keposesifannya dia itu. Jadi lebih jujur kepada diri sendiri, speak up tentang apa yang kamu rasakan ke teman-teman kalian karena itulah gunanya sahabat.”
6. Kalau boleh milih, pilih punya pacar posesif atau pacar yang tukang bohong?
Instagram @putrimarino“Nggak dua-duanya. Mending punya pacar yang nggak perhatian deh, hahaha. Kalau dua pilihan itu udah nggak bisa ditoleransi lagi.”
