10 Alasan Seseorang Memilih Bertahan dalam Hubungan Abusif

Nomor 9 sering nggak kita pikirkan

10 Alasan Seseorang Memilih Bertahan dalam Hubungan Abusif

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Ketika mendengar ada seseorang yang menjadi korban dari hubungan abusif, nggak jarang kamu akan bertanya dalam hati, "Mengapa nggak putus saja, sih?" Namun, pernahkah kamu membayangkan rasanya menjadi si korban? Mengapa dia nggak pergi dari hubungan itu sebelum akhirnya ia terluka?

Kenyataannya, untuk lepas dari abusive relationship itu nggak mudah, Bela. Mengutip dari One Love, ini alasan yang perlu kamu tahu.

masyarakat-menganggap-itu-normal-e6556c72bf2c06220ebb81741a5c617b.jpg

Ketika orang-orang di sekitarmu menganggap perilaku abusif itu normal terjadi dalam hubungan, kamu akan sulit untuk mengenali hubunganmu sendiri, apakah masih dalam taraf sehat atau nggak? Jika nggak, kamu akan sulit menemukan bantuan karena orang di sekitarmu menganggap hal itu 'normal'.

masyarakat-menganggap-itu-normal-1-aa812b4c0610ce6651c02060794f7a69.jpg

Hubungan abusif nggak hanya menyakiti secara fisik, tetapi juga jiwa seseorang, dan ini dapat melemahkan self-esteem korban. Ia kemudian menganggap dirinya nggak pantas atau nggak mampu lagi untuk memulai kehidupan baru, yang membuatnya bertahan dalam hubungan itu.

masyarakat-menganggap-itu-normal-2-8a2a715280937f6568ca86aa7b8cd415.jpg

Seringkali setelah bertindak abusif pada pasangannya, pelaku kemudian akan memohon maaf dan berjanji nggak akan mengulanginya lagi. Ini menjadi sebuah siklus yang menjerat korban, dan membuatnya menerima perlakukan kasar dari orang yang ia cintai begitu saja.

masyarakat-menganggap-itu-normal-3-5a72b318afca7bc7c9c2e5cb4c7ff2a7.jpg

Nggak hanya sulit, melepaskan diri dari hubungan abusif juga sangat berbahaya, Bela. Faktanya, tingkat bahaya tertinggi dari abusive relationship adalah setelah putus. Bahkan dalam suatu data, perempuan memiliki risiko 70x lipat terbunuh setelah pergi dari hubungan abusifnya.

masyarakat-menganggap-itu-normal-4-c496c1f16b6cb81f188ca8c57f997085.jpg

Orang yang menjalani hubungan abusif sering berusaha putus dari pasangannya, dan itu dilakukan berkali-kali sebelum akhirnya benar-benar putus. Rata-rata, korban akan berusaha meminta putus sebanyak 7x, sampai akhirnya benar-benar pergi meninggalkan pasangannya.

masyarakat-menganggap-itu-normal-5-83016368619dc3e7c3ba47710e811132.jpg

Mereka yang berada di dalam hubungan nggak sehat, akan bertahan atau kembali lagi (setelah putus) karena menganggap bahwa cintanya bisa mengubah pasangan. Pemikiran itu sendiri juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial di sekitarnya, yang mendorongnya untuk nggak menyerah dan mau memaafkan sikap pasangan.

masyarakat-menganggap-itu-normal-6-c917570f2744b2cd7e33cd31dfeeed8a.jpg

Setelah konflik mereda, pelaku akan memutar situasi sehingga membuat korban merasa bersalah. Pelaku akan membuat korban berpikir kalau tindak kekerasan yang ia lakukan adalah akibat dari kesalahan korban.

masyarakat-menganggap-itu-normal-7-e3a58e9cb0bb13713d34af2aada472dc.jpg

Pujian dari orang-orang di sekitar mengenai sempurnanya hubungan asmara yang dimiliki dapat mendorong korban untuk bertahan dengan pelaku. Faktor budaya dan media sosial juga membuat korban semakin tertekan untuk memiliki hubungan yang sempurna.

masyarakat-menganggap-itu-normal-8-de75fa77d4796795b19bfd44cb1b4de6.jpg

Faktanya, korban hubungan abusif sering merasa malu untuk mengakui kalau pasangannya adalah pelaku kekerasan dalam hubungan. Korban takut dinilai jelek, disalahkan, dikucilkan, dikasihani, atau diremehkan. Karena itu, mereka memilih untuk bertahan dalam hubungannya.

masyarakat-menganggap-itu-normal-9-71bb1dfc86478bc6dafa23ba0177081f.jpg

Pernikahan, anak, harta, adalah beberapa alasan besar yang membuat korban bertahan dalam hubungan abusif. Ketergantungan ini meningkat ketika salah satu diantaranya memiliki kemampuan berbeda. Alasan yang sama juga berlaku dalam hubungan kalangan muda, termasuk berbagi lingkungan pertemanan yang sama dan situasi hidup yang sama.

Kenyataannya, meski lebih baik untuk lepas dari hubungan abusif, ada banyak risiko yang ditemuinya setelah lepas dari jeratan pasangannya. Rupanya, lingkungan sosial pun memengaruhi korban untuk bertahan dalam hubungannya. Yuk, jadi teman yang baik pada korban abusif agar ia merasa lebih kuat dan mampu bangkit menjalani hidupnya lagi.

BACA JUGA: Lakukan 7 Cara Ini untuk Dampingi Sahabatmu yang Jadi Korban Kekerasan​

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here