Siapa sih yang nggak senang punya sahabat? Tempat berbagi suka dan duka. Bahkan banyak lho dari kita yang lebih dekat dan terbuka dengan sahabat ketimbang keluarga sendiri.
Tapi, ada baiknya kita perlu mempertimbangkan persahabatan yang sudah kita jalin. Apakah persahabatan kita termasuk kategori sehat atau malah memberikan pengaruh negatif, terlebih dalam hal kisah cinta kita. Nggak mau kan kamu jadi jomblo abadi karena sahabatmu iri denganmu yang punya pasangan duluan dan dia tidak atau kamu lebih bahagian dengan pasanganmu dan dia tidak? Berikut ciri-ciri sahabat yang iri saat kamu punya pasangan.
Biasanya orang yang pertama kali kita beri kabar jika kita sedang dekat dengan seseorang adalah sahabat? Sahabat yang baik, ketika kita bercerita mengenai pasangan kita tidak akan serta merta langsung menghakimi atau langsung menjelek-jelekkan pasanganmu. Memang sih, jika kita sedang jatuh cinta, kesalahan apapun mengenai pasangan pasti akan kita maklumi. Tapi jika sahabatmu belum begitu mengenal pasanganmu bahkan kenal temannya pun tidak, ada baiknya jangan langsung diambil hati ikut menghakimi.
Setelah menjelek-jelekkan pasanganmu, sahabatmu jadi sering membandingkannya dengan lelaki lain setiap kamu curhat tentang pasanganmu. Kamu perlu waspada juga, Bela. Saring lagi informasi yang kamu dapat dari sahabatmu tersebut. Jika perlu, lakukan cross check dari sudut pandang sahabat cowokmu juga, ya.
Sudah menjelek-jelekkan, membandingkan pasanganmu, sekarang sahabatmu malah sering memberikan hasutan negatif mengenai pasanganmu. Ketika kamu curhat mengenai sesuatu, sahabatmu bukannya memberikan dua sudut pandang sebagai penengah malah menghasutmu untuk segera mengakhiri hubunganmu tanpa mempertimbangkan banyak hal.
Mungkin awalnya kamu berpikiran, sahabatmu selalu berpikir negatif tentang pasanganmu karena belum mengenalnya. Siapa tahu, dengan kalian hang out bersama, sahabatmu jadi bisa melihat sisi baik pasanganmu. Jika memang setiap kali kalian hang out bersama dan sahabatmu masih tetap saja memberikan kesan negatif tentang pasanganmu, kamu bisa sedikit menyimpulkan. Apakah sahabatmu iri? Atau memang ternyata pasanganmu yang seperti sahabatmu katakan?.
Ada dua jenis membatasi komunikasi. Yang pertama, sahabatmu yang membatasi komunikasi denganmu dengan alasan, "Aku sibuk, cerita aja sama cowokmu" . Atau yang kedua membatasi komunikasi antara kamu dan pasangan. Seperti saat kamu memiliki janji dengan pasanganmu dan dia tiba-tiba minta diantar untuk membeli sesuatu atau melakukan sesuatu. Jika kamu menolak, opsinya adalah "Pilih aku atau pasanganmu?"
Saat putus adalah momen ketika kamu sangat butuh dukungan. Bagaimana reaksi sahabatmu, Bela saat tahu bahwa kamu sudah tidak bersama pasanganmu lagi? Sahabatmu mungkin akan berusasa menghiburmu. Wajar jika dia akan terlihat senang dengan asumsi kebahagiaannya akan menular padamu.
Padahal sudah sewajarnya, seorang sahabat yang bijak akan ikut bersimpati dan empati akan apa yang kamu rasakan. Awalnya dia akan turut bersedih atas putusnya hubungan kalian, setelah itu dia akan mencoba membuatmu move on. Kamu juga bisa melihat sendiri, Bela ketulusan dari sahabatmu.
Hidup kita adalah 'milik' kita. Jangan sampai kamu tidak menemukan kebahagiaan karena merasa diatur oleh sahabatmu bahkan sampai jodoh pun sahabatmu yang mengatur. Dia bukan dirimu yang tahu mana yang cocok dan tidak dan mana yang buat nyaman dan tidak. Kadangkala, sahabat yang iri jika kamu memiliki pasangan, ia akan memilihkanmu pasangan yang berkebalikan. Sebisa mungkin, nasibmu minimal harus sama sepertinya. Ia kurang senang jika kamu lebih bahagia.
Jadi, sahabatmu kira-kira iri tidak, Bela?
