Berpikir Positif Ketika Kita Merasa Gagal dan Memilih untuk Bercerai

Haruskah kita menyesal karena bercerai?

Berpikir Positif Ketika Kita Merasa Gagal dan Memilih untuk Bercerai

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Perpisahan bukan akhir yang diinginkan semua orang dalam setiap kisah hidup mereka, termasuk dalam pernikahan. Namun jika cerita rumah tangga nggak dikelilingi kebahagiaan, maka perceraian menjadi sebuah jalan menuju awal cerita baru. Namun, memutuskan untuk berpisah bukan hal mudah untuk dilakukan atau bangga untuk ditunjukkan. Bahkan, pilihan ini mengundang penilaian yang kurang menyenangkan dari lingkungan sekitar.

 

Seperti pengalaman seorang single parent bernama Ellen Mayers yang dilansir dari Cosmopolitan. Perceraiannya dengan suami yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga seharusnya menjadi sebuah kebahagian untuknya. Namun kebebasan itu terhalang karena pandangan miring keluarga dan teman di sekitarnya. Ibu dengan anak ini merasa malu karena memilih bercerai. "Sangat menyedihkan. Aku tahu kalau aku telah membuat pilihan terbaik untuk diriku dan anakku, namun susah untuk tidak merasa gagal," ceritanya ketika mengenang rasa malu akibat dianggap nggak bisa mempertahankan pernikahannya.

 

Perceraian memang bukan jalan yang diinginkan oleh semua pasangan. Namun saat itu terjadi, tidak sepantasnya dianggap sebagai sebuah kegagalan dalam membangun rumah tangga. "Bahkan 'orang baik' harus menghadapi perceraian karena pilihan atau keputusan pasangannya, namun perpisahan itu sendiri tidak merefleksikan siapa dan bagaimana orang itu," ujar pengacara perceraian dan keluarga Anita C. Savage di GoransonBain. 

Menurut Savage yang juga mengalami perceraian dalam hidupnya, rasa gagal yang dialami wanita seperti Myers disebabkan karena keinginan untuk percaya kalau kegagalan pernikahan menandakan kegagalan sebagai seorang manusia, sebagai seorang pasangan, dan sebagai contoh yang baik untuk anak-anak. Jika kamu atau teman di sekitar kalian turut merasa gagal atau menerima pandangan negatif akan perceraiannya, Savage menyarankan untuk mengambil waktu istirahat dan mencari teman-teman yang dapat memberikan dukungan. Saat dikelilingi orang-orang yang suportif, kita mampu mengusir rasa malu.

 

Sedangkan salah satu family therapist and divorce expert, Kathryn Smerling, PhD, merekomendasikan untuk langsung menghubungi terapis. "Masalah tentang rasa malu dan bersalah dapat berujung pada depresi dan paralisis. Jadi saat mengalami hal ini, segera cari bantuan ahli." Myers sendiri, setelah empat tahun berlalu semenjak perceraiannya, mengaku merasa lebih baik dan lebih kuat, "Hidupku jadi lebih baik, untuk aku dan anak-anakku, dan kini aku lebih kuat dari sebelumnya. Ini sesuatu yang bisa kubanggakan."

Perceraian bukan kegagalan, dan itu tidak seharusnya membuatmu merasa gagal dalam menjalani hidup, Bela. Perpisahan ini, dapat menjadi awal baru untuk sesuatu yang lebih baik di masa depan.

BACA JUGA: Untuk Kamu yang Baru Menikah, Cegah Kemungkinan Perceraian dengan 7 Cara Ini!​

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here