Fenomena Pelakor Semakin Ngetren, Siapa yang Harus Disalahkan?

Bukan selingkuh namanya kalau bertepuk sebelah tangan

Fenomena Pelakor Semakin Ngetren, Siapa yang Harus Disalahkan?

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Saat ini memang sedang ramai-ramainya kasus pelakor dan hampir setiap hari selalu ada kasus baru. Mulai dari ribut-ribut di mall hingga yang paling luar biasa adalah sawer-menyawer si wanita yang disebut pelakor dan si suaminya malah duduk tenang.

Kehadiran perempuan lain dalam sebuah rumah tangga memang nggak pernah diinginkan oleh istri manapun. Tapi, apa dalam kasus ini hanya sang pelakornya yang bertindak? Dalam fenomena pelakor ini, menurutmu siapa yang patut dipersalahkan, Bela?

1. Perselingkuhan bukanlah tren baru. Kalau seakan kasusnya semakin banyak itu hanya karena penggunaan media sosial saja

laineygossip-fb7e919ca411135ae96e11be6dec3eea.JPGlaineygossip.com

Pelakor yang merupakan akronim dari perebut laki orang menjadi kata yang viral belakangan ini. Penyebabnya bisa jadi adalah maraknya kasus perselingkuhan sejumlah artis tanah air. Padahal sejatinya pelakor sudah ada sejak zaman dahulu dan tidak akan bisa hilang hingga kapanpun.

2. Lalu, kenapa hanya perempuan yang seakan selalu disalahkan?

pinterest1-f700c0f79e05b55f2c11fd69142e41fc.jpgpinterest.com

Sejauh yang terekspos di media sosial, selingkuh seakan-akan hanya salah si pihak perempuan karena kegenitan atau menggoda suami orang. Padahal, faktanya nggak selalu demikian. Sempat terpikir kalau suami kita yang malah diam-diam mendekati dia?

3. Selingkuh itu salah kedua belah pihak yang terlibat, apapun gendernya

latimes-2-0d884e492c1b352e604aeafd85e15aa0.jpglatimes.com

Seharusnya, yang selingkuh dan selingkuhannya punya porsi kesalahan yang sama. Bisa dibilang wanitanya kegenitan dan lelakinya masuk golongan tidak setia atau memang brengsek. Yang tak salah ya yang diselingkuhi. Parahnya, ada saja orang yang malah menyalahkan istri sah, "Nggak bisa jagain suami." Bukankah ketika sudah berani meminang, meminta baik-baik anak perempuan dari sebuah keluarga untuk diperistri, maka sudah seharusnya suami juga bisa menjaga hatinya sendiri, kan?

4. Selingkuh tak selalu disebabkan adanya hubungan yang mengecewakan. Prianya saja yang tak memiliki pondasi kesetiaan

dnaindia-da974fde3938f199074364ff5fc661c4.jpgdnaindia.com

Beberapa pria mengaku berselingkuh karena iseng saja, meskipun hubungan rumah tangga dengan pasangan berjalan baik dan memuaskan. Bukankah ini sebuah bukti kalau memang ada sebagian pria yang tak punya pondasi rasa setia? Jika dia punya kesetiaan, secantik apapun perempuan lain yang datang, maka mata, otak dan hatinya tak akan tergoda.

5. Perselingkuhan tak akan terjadi jika bertepuk sebelah tangan, karena selingkuh selalu dilakukan oleh dua orang

thehuffingtonpost-7be6787b6c60f8217d3a7cc701cafc39.jpegthehuffingtonpost.com

Jika hanya satu orang yang tertarik dan tergoda, mana bisa disebut perselingkuhan? 'Kegiatan' ini akan dilakukan oleh dua orang secara sadar, termasuk laki-laki yang sudah berstatus sebagai seorang suami. Suami berperan aktif dalam sebuah perselingkuhan. Bukankah mereka selalu punya pilihan untuk menerima atau menolak saat si pelakor mendekat?

Kalau seorang lelaki berselingkuh, itu adalah tindakan dalam otoritas pribadinya. Dia pelaku, bukan korban. Kesalahan dengan porsi yang sama ada padanya, bukan hanya pada diri pelakor saja. Kalau menurut kamu gimana, Bela? Menyikapi fenomena pelakor ini, siapa yang layak disalahkan?

Baca Juga : Cara Menghadapi Pelakor & 5 Hal Penting Tentangnya

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here